BREAKING NEWS

Batik Tanah Liek

Kesehatan

Hukum

Tuesday, 26 May 2015

Taman Budaya Kembalikan Kejayaan Seni Anyama

Padang-Seni anyaman tradisional juga terkenal di Sumatra Barat namun kondisinya sudah mulai ditinggalkan oleh Masyarakat Minangkabau. Padahal, seni anyaman tersebut mampu membantu pendapatan ekonomi keluarga dan mengembangkan ekonomi kreatif..

Taman Budaya Sumatera Barat memahami itu, dan berupaya kembali menggalakkan seni anyaman tradisional ini dengan menggelar lomba seni kriya (anyaman) anyaman tingkat SLTP se-Kota Padang di Taman Budaya tersebut, Senin (25/4).

Kepala Taman Budaya Sumbar Muasri kepada wartawan mengatakan, seni anyaman tradisional ini untuk merubah dan memantapkan pikiran-pikiran peserta didik agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal negatif. Karena, semakin banyak nuansa positif yang ada di otak semakin jauh pola hal-hal merusak pikiran hinggap di otak. Itu yang coba di tangkap oleh Taman Budaya Sumbar.

Namun, menurut Muasri Kota Padang memang belum bisa memaksimakan peluang yang ada ini. Terbukti, dari seluruh SLTP yang di undang hanya 17 orang yang datang untuk ikut berlomba. Muasri juga belum bisa memastikan apa kendala yang dihadapi oleh pihak sekolah sehingga kesempatan untuk meningkatkan kreatifitas anak didiknya tidak dimanfaatkan.

Padahal anyaman tradisional ini memiliki nilai jual yang tinggi, karena anyaman selain membuatnya perlu trik bahan dasarnya juga mudah di dapatkan seperti bambu, eceng gondok, pandan yang biasa membuat tikar serta untuk aksesoris bisa juga dari tali atau benang.

"Apakah soal anggaran kita tidak tahu itu," terang Muasri. Padahal, Taman Budaya sudah menyediakan hadiah untuk pemenang sebesar Rp15 juta untuk lima pemenang nantinya. Tidak hanya itu saja, juri dalam lomba ini juga didatangkan dari UNP yang sudah teruji kualitasnya.

Ditambahkan Muasri pemerhati pendidikan juga bisa mengambil peluang ini ketika zaman plastik sudah merubah zaman tradisional. Apapun saat ini jenis produk perlengkapan seperti produk rumah tangga, sudah banyak digantikan oleh plastik. Padahal anyaman tradisional itu memiliki nilai tersendiri yang banyak mengandung seni dan estetika.

"Seperti tudung nasi banyak terbuat dari plastik, tikar pandan pun sudah digantikan oleh plastik. Kita berupaya bagaimana mengembalikan ke anyaman sehingga juga bisa meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan," kata Muasri.****

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Sumbar Terkini
Share on Blogger Template Free Download. Powered byBlogger