BREAKING NEWS

Batik Tanah Liek

Kesehatan

Hukum

Tuesday, 7 April 2015

Tigo Tungku Sajarangan Perlu Direvitalisasi

Padang-Tigo Tungku Sajarangan perlu direvitalisasi untuk meningkatkan peranannya di tengah masyarakat, untuk meminimalisir dan mencegah terjadinya aksi bunuh diri di Kota Padang khususnya.

Pgs Rektor IAIN Imam Bonjol, Prof Asasriwarni kepada Singgalang di Padang, Selasa (7/4) mengakui, keberadaan dan fungsi tigo tungku sajarangan kini memang sudah jauh dari harapan. Kebanyakan mereka, tak berada di tengah kaumnya sehingga tak bisa mengawasi atau mengontrol anak kemanakan.

Disebutkannya, merebaknya kasus bunuh diri di Kota Padang dan daerah lain di Indonesia sebagai dampak menipisnya nilai keimanan. Ketika mereka tertimpa suatu masalah atau persoalan dan tak bisa mengatasinya, maka menempuh jalan pintas mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri.

Padahal, Allah SWT telah menjamin tak ada persoalan di muka bumi ini tak bisa dicarikan jalan keluarnya. Oleh sebab itu, keimanan seseorang yang ditanya dalam hal ini untuk bersandar kepada Allah SWT bila ditimpa musibah.

Lebih jauh disebutkan Asasriwarni yang juga pakar hukum Islam, dosa besar dan kekal dalam neraka bila seseorang melakukan bunuh diri. Sebab, jiwa itu sepenuhnya milik Allah SWT.

"Orang mudah melakukan aksi bunuh diri menganggap dengan bunuh diri segala persoalan akan selesai. Padahal, yang dilakukan itu bukan menyelesaikan masalah malah menimbulkan masalah baru yang lebih besar,"katanya.

Dijelaskan Asasriwarni, Allah SWT memberikan beban atau persoalan kepada seseorang sesuai dengan kemampuannya. Artinya, bila manusia diberi persoalan hidup maka Allah meyakini seseorang tersebut mampu untuk mengatasinya.

Tentu, dalam hal ini dituntut kegigihan, keuletan dan ketabahan untuk menyelesaikannya. Jangan berputus asa atau berpatah semangat yang ujung-ujungnya akan digoda oleh iblis untuk melakukan aksi bunuh diri tersebut.

"Yang sangat menentukan, orangtua menanamkan keimanan pada diri anak sejak kecil. Bila mereka memiliki bekal iman yang cukup, maka akan bisa lebih tabah dan sabar mengatasi persoalan hidup tersebut,"ujarnya.

Oleh sebab itu, dia mengimbau para ulama, tokoh masyarakat dan pemerintah daerah untuk bersama-sama mengantisipasi persoalan ini supaya kasus bunuh diri tak lagi terjadi ke depannya. Begitu juga para guru dan dosen pun, untuk bisa membimbing siswa dan mahasiswa  mereka yang menghadapi persoalan untuk dicarikan solusinya. Minimal, memberikan ketebalan jiwa untuk tetap tabah dan sabar serta berjuang keras mencarikan solusinya.****

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Sumbar Terkini
Share on Blogger Template Free Download. Powered byBlogger