BREAKING NEWS

Batik Tanah Liek

Kesehatan

Hukum

Wednesday, 8 April 2015

Dampak Kebijakan Jokowi, Warga Kota Semakin Menjerit

Padang-Pasca pemerintahan Jokowi-JK banyak masyarakat Indonesia mengeluh terhadap persoalan ekonomi. Terutama, kebijakan menaikan dan menurunkan harga BBM seolah-olah semaunya pemerintah pusat saja.

Begitu juga dengan warga Kota Padang terutama masyarakat ekonomi menengah ke bawah yang semakin menjerit dengan melambungnya harga kebutuhan pokok. Tak hanya itu, daya beli masyarakat pun menurun. 

Salah seorang warga Kota Padang, Kris kepada Singgalang di Padang, Selasa (7/4) mengeluh dengan naiknya harga kebutuhan pokok di Padang pasca kenaikan harga BBM.

Bayangkan, ayam bras yang biasanya dibeli satu ekor Rp30 ribu, kini naik menjadi Rp45 ribu. Lalu, harga bawang yang sebelumnya Rp8000/kg naik melambung tinggi menjadi Rp24 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Sayur pun juga mengalami kenaikan dari Rp3000 satu ikat menjadi Rp5.000 satu ikat. Kemudian, harga minyak goreng naik 1 Kg. Yang masih stabil harga beras belum ada kenaikan.

Jadi, untuk belanja ke pasar mengalami kesulitan para ibu rumah tangga. Uang yang dibawa seperti biasanya, tak bisa memenuhi kebutuhan.

"Kadangkala kami dari para ibu rumah tangga, merasa pusing tujuh keliling ketika belanja ke pasar. Tak tahu apa yang akan dibeli karena harga-harga pada semua kebutuhan,"ujarnya.

Begitu juga dengan Eri penjual sate di Pauh yang sangat merasakan terjadi penurunan daya beli. Dikatakan Eri, biasanya dalam satu hari dia bisa menjual daging sate 8 Kg dan sejak pemerintahan Jokowi JK turun menjadi 5 Kg.

"Kalau seperti ini lama-lama rakyat Indonesia bisa semakin menderita. Bila uang semakin sulit, maka kejahatan akan semakin meningkat. Hal ini, harus dipahami oleh pemerintah pusat dan jangan menaikan harga BBM seenaknya saja,"ujar Eri.

Begitu juga Tomi salah seorang PNS di Kota Padang, yang tak bisa lagi mengajak anak-anaknya untuk pergi ke tempat rekreasi karena untuk berhemat memenuhi kebutuhan hidup.

"Terpaksan kami hanya bermain di rumah saja bersama anak-anak di saat hari libur. Bila dipaksakan juga pergi tentu, simpanan untuk memenuhi kebutuhan lain semakin menipis. Belum lagi anak mau tamat sekolah,"ujarnya.

Mereka berharap, pemerintah pusat jangan seenaknya menaikan harga BBM dan bisa mengintrol harga supaya tak melambung.

Post a Comment

 
Copyright © 2013 Sumbar Terkini
Share on Blogger Template Free Download. Powered byBlogger