PADANG - Ketua perguruan
karate Pengda Indonesia Karate-do (Inkado) Sumatera Barat tidak menginginkan
lagi adanya gelar sabuk hitam kehormatan diberikan kepada karateka,jika
karateka dimaksud tidak mengikuti latihan dan mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat
(UKT) dengan baik.
Inkado Sumbar bertekad menciptakan karateka sabuk hitam yang mempunyai ilmu memadai untuk melatih karateka usia dini yang bertujuan untuk memberikan prestasi di tingkat Sumbar, tingkat nasional, maupun internasional nantinya
"Saya tidak ingin pemegang sabuk hitam diperbanyak, tapi tak ada ilmu untuk melatih. Mulai sekarang tak ada lagi pemberian penghargaan sabuk hitam kehormatan, cukuplah Ketua saja yang dapat itu,"Ujar Ketua Inkado Sumbar Wahyu Iramana Putra kepada wartawan Sabtu (15/3) ketika membuka latihan gabungan (latgab) Inkado sabuk cokelat dan hitam se-Sumbar di lapangan ATIP Padang.
Wahyu Iramana Putra berpandangan, jika ingin membesarkan dan mengembangkan Inkado, hal pertama yang mesti dilakukan adalah pemantapan organisasi. Selanjutnya memperbanyak keluarga sabuk hitam, dan memperbanyak dojo karate.
Dengan adanya Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) untuk sabuk cokelat yang digelar 10 April mendatang, dirinya mengharapkan agar mereka pemegang sabuk cokelat dapat mengambil kesempatan ini untuk bisa memegang sabuk hitam nantinya.
"Jadi mereka yang lulus ujian dari sabuk cokelat ke sabuk hitam, harus bisa mendirikan dojo karate dimanapun mereka berada. Agar Inkado semakin berkembang dan semakin dikenali masyarakat,"ujarnya
Wahyu Iramana Putra pun juga menginginkan agar karateka selalu menumbuhkan kebersamaan, baik itu di internal perguruan Inkado sendiri maupun antar perguruan yang berada dibawah naungan Forki Sumbar .
Bila sesama anggota ada yang mengalami kesusahan, mari bersama-sama kita menanggung kesusahan. Yang penting kebersamaan ini di jaga bagaimanapun keadaannya, jangan biarkan kawan sakit dan susah.
"Berikan semangat yang luar biasa dari karate-do, saya akan membalas semangat karateka semua 200 persen untuk membangun Inkado agar menjadi perguruan besar di Ranah Minang. Jaga kebersamaan dan jangan mudah dipecah belah,"harap Wahyu pria yang juga Wakil Ketua DPRD Padang.
Inkado Akan Jalankan Beberapa Agenda
Selain menggelar program UKT, Inkado Sumbar juga berencana akan menurunkan 15 karateka dan 10 wasit pada kejuaraan karate Piala Mendagri 23-28 Maret di Banten. Selain itu juga akan menggelar kejuaraan karate Inkado se Sumatera 10-12 April mendatang di Kota Padang.
Agenda lainnya yaitu kepengurusan perguruan Indonesia Karate-do (Inkado) Sumatera Barat jika tidak ada aral melintang, bakal dilantik oleh Ketua PP Inkado Siti Nurbaya pada 10 April mendatang
"Sengaja kita mengikuti kejuaraan karate Piala Mendagri dan menggelar kejuaraan karate Inkado se Sumatera, agar kita bisa menciptakan karateka handal pengganti Martinel Prihastuti yang sudah pensiun. Tanpa uji tanding,mustahil karateka handal akan lahir,"Imbuh Wahyu Iramana Putra.
Inkado Sumbar bertekad menciptakan karateka sabuk hitam yang mempunyai ilmu memadai untuk melatih karateka usia dini yang bertujuan untuk memberikan prestasi di tingkat Sumbar, tingkat nasional, maupun internasional nantinya
"Saya tidak ingin pemegang sabuk hitam diperbanyak, tapi tak ada ilmu untuk melatih. Mulai sekarang tak ada lagi pemberian penghargaan sabuk hitam kehormatan, cukuplah Ketua saja yang dapat itu,"Ujar Ketua Inkado Sumbar Wahyu Iramana Putra kepada wartawan Sabtu (15/3) ketika membuka latihan gabungan (latgab) Inkado sabuk cokelat dan hitam se-Sumbar di lapangan ATIP Padang.
Wahyu Iramana Putra berpandangan, jika ingin membesarkan dan mengembangkan Inkado, hal pertama yang mesti dilakukan adalah pemantapan organisasi. Selanjutnya memperbanyak keluarga sabuk hitam, dan memperbanyak dojo karate.
Dengan adanya Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) untuk sabuk cokelat yang digelar 10 April mendatang, dirinya mengharapkan agar mereka pemegang sabuk cokelat dapat mengambil kesempatan ini untuk bisa memegang sabuk hitam nantinya.
"Jadi mereka yang lulus ujian dari sabuk cokelat ke sabuk hitam, harus bisa mendirikan dojo karate dimanapun mereka berada. Agar Inkado semakin berkembang dan semakin dikenali masyarakat,"ujarnya
Wahyu Iramana Putra pun juga menginginkan agar karateka selalu menumbuhkan kebersamaan, baik itu di internal perguruan Inkado sendiri maupun antar perguruan yang berada dibawah naungan Forki Sumbar .
Bila sesama anggota ada yang mengalami kesusahan, mari bersama-sama kita menanggung kesusahan. Yang penting kebersamaan ini di jaga bagaimanapun keadaannya, jangan biarkan kawan sakit dan susah.
"Berikan semangat yang luar biasa dari karate-do, saya akan membalas semangat karateka semua 200 persen untuk membangun Inkado agar menjadi perguruan besar di Ranah Minang. Jaga kebersamaan dan jangan mudah dipecah belah,"harap Wahyu pria yang juga Wakil Ketua DPRD Padang.
Inkado Akan Jalankan Beberapa Agenda
Selain menggelar program UKT, Inkado Sumbar juga berencana akan menurunkan 15 karateka dan 10 wasit pada kejuaraan karate Piala Mendagri 23-28 Maret di Banten. Selain itu juga akan menggelar kejuaraan karate Inkado se Sumatera 10-12 April mendatang di Kota Padang.
Agenda lainnya yaitu kepengurusan perguruan Indonesia Karate-do (Inkado) Sumatera Barat jika tidak ada aral melintang, bakal dilantik oleh Ketua PP Inkado Siti Nurbaya pada 10 April mendatang
"Sengaja kita mengikuti kejuaraan karate Piala Mendagri dan menggelar kejuaraan karate Inkado se Sumatera, agar kita bisa menciptakan karateka handal pengganti Martinel Prihastuti yang sudah pensiun. Tanpa uji tanding,mustahil karateka handal akan lahir,"Imbuh Wahyu Iramana Putra.
Post a Comment