Hal itu dikatakan Kepala Kantor Kemenag Kota Padang, H.Japeri kepada Singgalang di Padang, Rabu (15/4). Disebutkannya, aksi coret-coretan adalah aksi yang tak baik dan perbuatan mubazir.Sebab, pakaian seragam sekolah tersebut masih bisa digunakan oleh orang lain yang membutuhkan sehingga bisa bermanfaat buat masyarakat banyak.
Disebutkannya, banyak manfaat dengan dilarangnya aksi coret-coretan baju tersebut. Tak hanya pakaian bisa diberikan kepada mereka yang membutuhkan, juga untuk menghindari tindakan eforia para lulusan yang berlebihan.
"Kita kerapkali melihat para lulusan yang meluapkan kegembiraannya dengan aksi konvoi-konvoi di jalan bahkan hingga mabuk-mabukan. Semuanya berawal dari aksi coret-coretan,"ujarnya.
Dikatakannya, baju tersebut bisa dikumpulkan melalui kepala MA masing-masing dan setelah itu dikumpulkan secara keseluruhan dan dibagikan kepada yang membutuhkan.
Menurutnya, gembira saat lulus UN itu hal yang wajar namun akan lebih baik ditunjukan dengan bersyukur seperti yang diajarkan agama.
Assalamu Alaikum wr-wb, Saya ingin berbagi cerita kepada anda, Bahwa dulunya saya ini cuma seorang Honorer di sekolah dasar jawa timur, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 30 jt namun hasilnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah,namun teman saya memberikan no tlp Bpk Drs Sulardi MM yang bekerja di BKN pusat yang di kenalnya di jakarta dan juga mengurusnya, saya pun coba menghubungi beliau dan beliau menyuruh saya mengirim berkas saya melalui email, alhamdulillah SK saya akhirnya keluar, sy sadar kalau tdk ada pegangan dr pst langsung meman sulit, itu adalah kisa nyata dari saya, jika anda ingin seperti saya Hubungi saja Bpk Drs.Sulardi MM Hp:085395881177 Wassalm Nirwana bakri.
ReplyDelete