PADANG-Ketergantungan masyarakat terhadap beras di Kota
Padang masih sangat tinggi, sedangkan kemampuan pemenuhan kebutuhan beras masih
rendah. Praktis ibu kota provinsi ini masih sangat tergantung dengan pasokan
dari daerah sekitarnya.
Hal itu diakui Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah saat
dikonfirmasi wartawan di sela-sela pembukaan Rapat Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan
Kota Padang yang dihadiri pakar ketahanan pangan nasional yang juga Walikota
Depok, DR. Ir. Nur Mahmudi Ismail, di Palanta baru-baru ini.
Waikota Mahyeldi mengungkapkan, produksi beras Kota Padang
adalah sekitar 92,2 ton pertahun sedangkan ketersediaan dari produksi adalah
sebesar 39,5 ton pertahun. Sedangkan rata – rata konsumsi beras warga kota
Padang mencapai 121,6 kg/kap/tahun. Artinya, hanya mampu memenuhi 40 persen
dari kebutuhannya, sedangkan sisanya mengandalkan pasokan dari daerah lain
seperti Solok, Pesisir Selatan dan Padang Pariaman.
“Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat terhadap konsumsi
beras sebagai makanan pokok, sangat mengkhawatirkan. Persepsi masyarakat bahwa
jika belum makan nasi maka dikatakan belum makan, meskipun perut diisi dengan
makanan lain,” ujar Mahyeldi.
Menurut Mahyeldi, kenyataan ini perlu disikapi dengan
program “One Day No Rice” seperti yang sukses diterapkan Pemerintah Kota Depok.
“Program ini bukan berarti melarang masyarakat untuk tidak memakan olahan lain
yang berasal dari beras, melainkan ini suatu kampanye dalam rangka membangun
kesadaran masyarakat. Yaitu dengan menumbuhkan perilaku membiasakan
mengkonsumsi makanan yang beragam,” imbuhnya.
Sedangkan Nur Mahmudi Ismail dalam kesempatan ini
mengatakan, perluya berbagi pengalaman antara pemerintah Kota Depok dan Pemko
Padang terkait diversifikasi pangan. Dimana menciptakan pangan yang baru
sekaligus pengembangan olahan yang bisa menjadi alternative dari pangan
tersebut,” ujarnya.
“Diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan mendorong
masyarakat untuk memvariasikan makanan pokok , sehingga tidak terfokus pada
konsumsi jenis makannan saja. Kita bisa memanfaatkan hasil pertanian lainnya
seperti ubi, sukun, talas dan sebagainya,” terang mantan Menteri Kehutanan era
Presiden Abdurrahman Wahid ini.
Ia menambahkan, diversifikasi menjadi salah satu cara untuk
menuju swasembada beras. “Dengan meminimalisasi konsumsi beras sehingga total
konsumsi tidak melebihi produksi,” bebernya.
Dalam Rakor Ketahanan Pangan ini juga dilakukan
penandatangan MoU antar Pemerinah Kota Padang dan Pemerintah Kota Depok dalam
kerjasama penguatan pangan di kedua kota.
Sementara itu, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Padang
Tarmizi Ismail selaku pelaksana kegiatan ini menyebutkan, tujuan dari Rakor
Dewan Ketahanan Pangan ini, dianataranya guna mengoptimlkan keberadaan
kelembagaan struktural dan kelembagaan Dewan Ketahanan Pangan sekaligus
menyamakan persepsi dalam pemantapan ketahanan pangan Kota Padang.

Post a Comment