PADANG
Demam batu akik di Sumatra Barat semakin 'menggila' saat ini, namun pengetahuan masyarakat terhadap batu tersebut masih minim
Di
samping itu, demam batu akik ini tentu diharapkan tak hanya sesaat saja
atau temporer namun menjadi salah satu ekonomi kreatif.
Dinas Kebudayaan Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sumatra Barat melihat itu suatu
potensi ekonomi dan bagaimana menggali sekaligus melestarikan potensi
alam yang ada.
Kepala Disparekraf Sumbar, Busharman kepada
wartawan di Kantor Disparekraf, Sabtu (21/3) mengatakan, potensi yang ada
saat ini dalam industri kreatif batu akik cukup besar namun akan
diupayakan menjadi industri kreatif terus menerus atau jangka panjang.
Tentu,
akan dibuat inovasi dalam produk batu akik tersebut supaya lebih banyak
jenis dan model. Guna menyikapi itu, Disbudparekraf menggelar
Minangkabau Akik Jewelry Expo (Majex 2015).
Kegiatan tersebut
dilaksanakan 3 hingga 5 April di kantor di komplek Kantor Dinas Parekraf
Jalan Khatib Sulaiman No.17 Padang. Peserta dari kabupaten kota
se-Sumbar.
"Setelah Dinas Kebudayaan dan Dinas Pariwisata
Sumbar menjadi Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Sumatra Barat maka ekonomi
kreatif di daerah ini akan semakin digali. Masing-masing kabupaten/kota
akan digali potensi yang ada dan itu menjadi cirikhasnya, sehingga
antara satu kabupeten/kota dengan yang lain tak bersaing,"ujar
Burhasman.
Dengan masing-masing kabupaten/kota di Sumbar memiliki
produk unggulan ekonomi kreatif membuat daerah ini semakin berwarna
warni. Batu akik ini salah satu industri ekonomi kreatif yang akan
dikembangkan dari bidang ekonomi kreatif lainnya.
Kegiatan
Majex tersebut juga sebagai bentuk mengedukasi masyarakat tentang batu
akik supaya lebih paham tentang batu akik tersebut dan tak hanya
mengikuti eforia saja.
Pada tempat yang sama, Ketua Pelaksana
dari Even Organizer yang melaksanakan bekerjasama dengan Disparekraf,
Erwin Awal mengatakan, kegiatan Majex 2015 hanya memprioritaskan bagi
batu akik lokal Sumbar.
Tujuan dari kegiatan tersebut
menginformasikan sumber lokasi, jenis dan penamaan batu akik yang
berasal dari kabupaten/kota di Sumbar. Selain itu, bisa sebagai
destinasi pariwisata minat khusus.
Lalu,
memberikan pengetahuan dan keterampilan mengenal dan memilih bahan batu
akik yang bermutu baik sebagai sumber inspirasi ekonomi kreatif
alternatif.
Selanjutnya, mengenal teknik pengolahan/mengasah batu
akik yang bermutu baik melalui coaching clinic perbatuan. Memfasilitasi
pasar temporer jual beli batu akik lokal sebagai upaya mendorong
suasana pertumbuhan di bidang ekonomi kreatif. Memamerkan bantuan
spesifik morfologi yang dikategorikan suseki sebagai hiasan (art decort)
bagi penikmat hasil koleksi kolektornyo.
Berbagai kegiatan
menarik akan dikemas dalam kegiatan Majex 2015 ini bursa pasar jual beli
berbentuk fasilitas agar terjadi transaksi jual beli secara alamiah
antara pengerajin dengan pembeli dan peminat. Lalu, juga digelar pameran
berbentuk pajang, lomba mengasah batu.
Pada kesempatan itu juga
dilaksanakan coaching clinic tentang batu bertujuan memberikan pengayaan
dan keterampilan bagi para peminat dan pengerajin dalam hal mengenal
dan memilih bahan yang bermutu, teknik pengasahan yang berkualitas serta
kehati-hatian menambang bertransaksi batu mulia dilihat dari kontek
hukum.****
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)


Post a Comment